Belanja online pertanian harga promo, produk lengkap siap kirim ke petani Indonesia. Agen Belanja Benih, Pestisida, Pupuk, Spare Part grosir aman terpercaya
Kebutuhan unsur hara pada tanaman sangat berkaitan dengan jenis atau macam unsur hara. Hal ini sejalan dengan adanya perbedaan karakter dari masing-masing tanaman menyangkut kebutuhannya akan unsur hara tertentu serta perbedaan karakter dan fungsi dari unsur hara tersebut. Kebutuhan tanaman akan unsur hara yang berbeda sesuai dengan fase-fase pertumbuhan tanaman tersebut, misalnya pada saat awal pertumbuhan tanaman/fase vegetatif akan membutuhkan unsur hara yang berbeda dengan saat tumbuhan mencapai fase generatif. Kebutuhan unsur hara pada tanaman selain berkaitan dengan macam unsur hara, juga sangat berkaitan dengan jumlah unsur hara yang dibutuhkan. Jumlah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman berbeda, sesuai dengan jenis tanaman dan jenis unsur haranya, misalnya pada jenis tanaman sayuran akan membutuhkan unsur hara yang berbeda dengan jenis tanaman palawija. Selain itu jumlah unsur hara yang dibutuhkan tanaman juga dapat dilihat dari umur tanaman, Lanjutkan membaca “PUPUK KANDANG, JENIS DAN MANFAATNYA BAGI TANAMAN”→
Seperti pada artikel sebelumnya mengenai budidaya tanaman sayur di pekarangan, arti dari pekarangan itu sendiri adalah areal tanah yang biasanya berdekatan dengan sebuah bangunan. Jika bangunan tersebut rumah, maka disebut pekarangan rumah. Budidaya sayuran di pekarangan rumah bukan merupakan hal baru. Memanfaatkan pekarangan rumah bukan hal yang baru dilakukan melainkan sudah lama diaplikasikan terutama oleh penduduk desa. Penduduk desa cenderung memiliki halaman rumah yang luas sehingga sering dimanfaatkan untuk ditanami berbagai macam tanaman. Namun demikian, seiring berjalannya waktu kebiasaan tersebut semakin ditinggalkan, dan banyak pekarangan rumah di pedesaan justru tidak dimanfaatkan, dibiarkan telantar dan gersang.
Saat ini sangat jarang dan mungkin sangat sedikit petani yang menyadari dan mepraktekan dalam bertani dan mengolah lahan, bahwasanya tumbuhan memerlukan bahan organik untuk kelangsungan hidupnya. Tidak sedikit petani yang beranggapan bahwa bila menggunakan pupuk kimia yang banyak maka akan memperoleh hasil yang sangat banyak pula. Pada saat ini banyak sekali para pelaku (petani) yang menggunakan bahan kimia untuk pemupukannya, dan mempunyai kecendrungan akan semakin banyak memberi pupuk kimianya, dikarenakan hasil yang diharapkan tinggi akan tetapi dari waktu kewaktu bukannya meningkat malah semakin menurun. Dulu petani selalu memiliki ternak yang senantiasa pupuk kandangyang di hasilkan dari ternak tersebut akan di bawa ke lahan di kembalikan atau di campur dengan tanah yang ada di sawah mereka. Hal ini berfungsi untuk menjaga siklus panjang dari daya dukung lahan kita akan kecukupan Nutrisi Organik dalam tanah.
Kotoran sapibagi sebagian orang adalah hal yang menjijikkan, namun tahukah bahwa kotoran sapisangat bermanfaat terutama bagi para petanikarena dapat menjadi kompos. Proses pengomposan adalah proses menurunkan C/N bahan organik hingga sama dengan C/N tanah (< 20). Selama proses pengomposan, terjadi perubahan-perubahan unsur kimia yaitu : 1) karbohidrat, selulosa, hemiselulosa, lemak dan lilin menjadi CO2 dan H2O, 2) penguraian senyawa organik menjadi senyawa yang dapat diserap tanaman. Kompos merupakan pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman dan kotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Selama ini sisa tanamandan kotoran hewan tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan sebagai pengganti pupuk buatan. Lanjutkan membaca “MEMBUAT PUPUK KOMPOS DARI KOTORAN SAPI YANG BAIK DAN BENAR”→
Jagad Indonesia ini memungkinkan dikembangkan tanaman sayur-sayuran yang banyak bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bagi manusia. Sehingga ditinjau dari aspek klimatologis Indonesia sangat tepat untuk dikembangkan untuk bisnis sayuran. Di antara tanaman sayur-sayuran yang mudah dibudidayakan adalah caisim. Karena caisim ini sangat mudah dikembangkan dan banyak kalangan yang menyukai dan memanfaatkannya. Selain itu juga sangat potensial untuk komersial dan prospek sangat baik.
Ditinjau dari aspek klimatologis, aspek teknis, aspek ekonomis dan aspek sosialnya sangat mendukung, sehingga memiliki kelayakan untuk diusahakan di Indonesia.
Sebutan sawi orang asing adalah mustard. Perdagangan internasional dengan sebutan green mustard, chinese mustard, indian mustard ataupun sarepta mustard. Orang Jawa, Madura menyebutnya dengan sawi, sedang orang Sunda menyebut sasawi.